Hati-hati Demam Berdarah! Cegah dengan Lima Cara Mudah Ini

Written by: mettapranata

Musim demam berdarah dengue atau DBD kembali marak. Di Tangerang Selatan, ada 30 warga yang dirawat di rumah sakit akibat DBD per 11 Juni 2021 seperti dilansir dari Kompas.com. Sepanjang Januari hingga Mei 2021, tercatat ada 211 kasus DBD di Tangerang Selatan.

Tentunya data ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua, tidak hanya untuk yang berada di area Tangerang Selatan. Contoh lain yang paling anyar adalah ketika pengacara ternama Hotman Paris diberitakan terkena DBD dan harus dirawat di rumah sakit pada akhir Mei lalu. Bahkan ini adalah kedua kalinya Hotman Paris terkena DBD. 

Ya, setiap orang memang bisa terkena DBD lebih dari satu kali. Saat ini ada empat jenis virus DBD yang diketahui yaitu  DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Jadi jangan kira jika sudah pernah terkena DBD, kita jadi kebal dan tidak bisa kena DBD untuk yang kedua kalinya. Kita bisa terkena DBD hingga empat kali dari empat virus yang berbeda.

DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Metode penularannya melalui gigitan nyamuk. Ada dua jenis nyamuk carrier / pembawa virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albocpictus.

Ciri-ciri atau Gejala DBD

Berikut ini ciri-ciri atau gejala demam berdarah dengue yang pada umumnya dialami pasien (dikutip dari Halodoc):

• Demam tinggi
• Nyeri kepala
• Nyeri sendi, otot dan tulang
• Nyeri pada bagian belakang mata
• Nafsu makan menurun
• Mual dan muntah
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Muncul ruam merah 2-5 hari setelah demam
• Pendarahan dari hidung, gusi atau bawah kulit

Cara Mencegah Penularan Virus DBD

Di masa seperti sekarang memang perlu tenaga ekstra. Tidak hanya kita perlu waspada dan menjalankan protokol kesehatan terkait Covid-19, sekarang ditambah lagi kita juga harus menghadapi ancaman DBD. 

Berikut ini lima cara paling mendasar dan mudah untuk mencegah penularan virus DBD:

• Pastikan Tempat Penampungan Air Tertutup Rapat

Air tergenang atau ember tempat menampung air merupakan tempat favorit nyamuk DBD untuk bertelur. Pastikan semuanya tertutup rapat agar nyamuk tidak bisa masuk. Jika di rumah Anda masih menggunakan bak mandi, pastikan untuk rajin dikuras setidaknya seminggu sekali. Untuk tempat penampungan air yang sulit dikuras, taburkan bubuk abate untuk memberantas larva atau jentik nyamuk.

• Memasang Kawat Nyamuk di Pintu dan Ventilasi

Agar nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah, pasanglah kawat nyamuk di pintu, jendela dan berbagai lubang ventilasi lainnya yang ada di rumah. Saat ini ada berbagai pilihan material kawat nyamuk yang bisa dipilih sesuai dengan bujet. Mulai dari nilon yang paling murah tapi kurang awet, aluminium, stainless steel hingga baja yang paling mahal dan kuat.

• Terapkan Kebiasaan Bersih dan Rapi

Nyamuk suka tempat dan warna-warna yang gelap. Jadi usahakan agar berbagai sudut rumah mendapat penerangan yang cukup. Hilangkan juga kebiasaan menggantung pakaian bekas. Nyamuk tertarik dengan aroma keringat manusia, apa lagi jika pakaian Anda berwarna gelap. Pakaian yang digantung di rumah bisa jadi tempat favorit nyamuk.

• Pasang Alat Perangkap Nyamuk

Supaya lebih tenang dan nyaman saat beristirahat di rumah, Anda dapat menggunakan alat perangkap nyamuk. Ada yang khusus untuk penggunaan outdoor, ada juga yang khusus untuk digunakan di dalam ruangan alias indoor. 

Baca Juga: Rekomendasi Perangkap Nyamuk Indoor Terbaik

Berikut ini beberapa jenis alat perangkap nyamuk outdoor yang tersedia di ACE dan bisa Anda pilih:

•  Lakukan Pengasapan / Fogging Seminggu Sekali

Cara efektif lainnya untuk membasmi nyamuk dewasa adalah dengan melakukan pengasapan atau fogging. Ada dua jenis mekanisme fogging yang umum digunakan yaitu thermal fogging dan cold fogging. Berikut perbedaannya:

A. Thermal Fogging

Mesin thermal foggers menciptakan kabut yang tebal dan terlihat mata seperti awan. Ini memudahkan kita untuk mengendalikan dan mengarahkan kabut ke titik atau area sasaran. 

Kabut yang dihasilkan melalui proses pemanasan dari thermal foggers partikelnya lebih halus dan ringan. Setelah disemprot, kabut akan bertahan memenuhi ruangan hingga 3-4 jam. 

Sifat ini membuat metode thermal fogging cocok untuk pengaplikasian outdoor karena bisa bertahan lebih lama di udara.

B. Cold Fogging

Mesin cold foggers atau ULV (ultra low volume) foggers menghasilkan kabut yang tidak terlihat. Sifat ini membuat cold fogging lebih cocok untuk pengaplikasian indoor sehingga pengendaliannya lebih mudah. Cold foggers juga tidak berisik dan hasil kabutnya relatif tidak berbau sehingga cocok digunakan di area residensial. 

Ciri utama cold fogging lainnya adalah partikel kabut yang dihasilkan lebih berat sehingga ketika disemprotkan, partikel akan jatuh ke lantai atau permukaan benda (seperti spray). 

Anda dapat menemukan koleksi alat fogging, cairan insektisida dan bahan fogging dengan mudah di ACE Indonesia. Berikut ini rekomendasinya:

Itu dia sejumlah tips dan langkah mudah yang bisa Anda terapkan untuk mencegah demam berdarah dengue di rumah. Seluruh produk perangkap nyamuk, alat fogging serta insektisida yang tertera di atas bisa Anda peroleh di store ACE terdekat, ACE Online atau aplikasi MISS ACE.