Cara Mencegah dan Menanggulangi Kebakaran di Rumah
Written by: mettapranata
Menurut data statistik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, listrik masih jadi penyumbang terbesar kasus kebakaran di Jakarta pada tahun 2020. Total ada 640 kasus kebakaran akibat listrik, 132 kasus akibat kompor, 19 kasus akibat rokok dan 297 kasus akibat penyebab lainnya.
Tidak hanya bangunan gedung yang perlu dilengkapi fasilitas proteksi seperti sistem hidran, sprinkler, alarm, alat pemadam api ringan (APAR) dan sebagainya. Namun ada baiknya, setiap rumah juga memiliki fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Seperti yang bisa dilihat dari data statistik, listrik dan kompor merupakan dua penyebab kebakaran paling umum. Selain dapur rumah tangga, pemilik usaha di bidang kuliner yang menggunakan kompor gas juga perlu waspada dan mengantisipasi risiko kebakaran.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan di rumah atau tempat usaha untuk mencegah terjadinya kebakaran:
- Tidak menyalakan lilin tanpa pengawasan atau meletakkan lilin di dekat bahan yang mudah terbakar seperti buku, tirai, selimut, dsb
- Selalu mengecek apakah kompor gas telah dimatikan sebelum meninggalkan rumah
- Mengecek kondisi kabel listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan karena kulit kabel terkelupas. Pasang pelindung kabel jika di rumah ada hewan peliharaan agar tidak digigit
- Jangan meletakkan kabel di bawah karpet karena materialnya mudah terbakar
- Hindari memasang terlalu banyak perangkat elektronik di dalam satu kabel extension
Selain menerapkan lima langkah di atas, akan lebih baik lagi jika Anda melengkapi rumah atau tempat usaha dengan berbagai peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti:
-
Sedia Karung Pemadam Api
Untuk api kecil yang timbul dari kompor atau arus pendek, dapat ditangani segera dengan menggunakan fire blanket atau karung pemadam api Krisbow. Jadi tidak perlu repot mencari karung goni yang dibasahi air, cukup gunakan alat ini. Aman karena bisa untuk api yang berasal dari minyak maupun listrik.
Karung pemadam api Krisbow ini memiliki ukuran 15x18cm, terbuat dari material fiberglass dengan packing PVC soft bag. Karung pemadam api ini bisa dilipat dan digunakan berulang kali. Tahan terhadap temperatur hingga 550 derajat Celcius. Klik di sini untuk beli karung pemadam api Krisbow di ACE Online.
-
Memasang Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Ini dia salah satu alat yang paling sering diabaikan peran pentingnya di rumah. Jika di gedung kantor atau di tempat umum lainnya kita sering melihat APAR, tidak demikian dengan hunian pribadi. Jarang ada yang menyimpan atau meletakkan APAR di dalam rumahnya.
APAR harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau atau di titik yang riskan timbul api misalnya kompor (dapur), alat pemanas air dan perangkat elektronik lainnya. Menurut berbagai pakar keamanan dan penanggulangan kebakaran, di dalam sebuah rumah dua tingkat idealnya meletakkan minimum 2 APAR.
Pertama, di dekat dapur. Kedua, di garasi. Jika memungkinkan, akan lebih baik jika meletakkan satu APAR lagi di dinding lorong lantai dua untuk mengantisipasi kebakaran dari dalam kamar tidur atau kamar mandi.
Ukuran APAR sendiri berbeda-beda. Seperti yang tersedia di ACE, APAR Servvo memiliki empat varian dengan tiga jenis berat yaitu 1 kg, 3 kg dan 6 kg. Untuk APAR ukuran 1 kg memiliki jangkauan penyemprotan 2-5 meter. Sedangkan untuk ukuran 3 kg jangkauannya 2-7 meter. Terakhir, ukuran paling besar yaitu 6 kg bisa menjangkau 3-9 meter.
APAR Servvo menggunakan dry chemical powder PC ABC 90% (monoammonium phospate) sebagai media untuk memadamkan api. APAR Servvo ideal untuk memadamkan kebakaran tipe A, B dan C. Anda bisa memesan APAR Servvo secara online di sini.
-
Memasang Alarm Pendeteksi Asap
Jika memasang APAR merupakan bentuk penanganan darurat, memasang alarm pendeteksi asap merupakan salah satu metode pencegahan kebakaran yang paling mendasar. Ketika detektor mendeteksi adanya asap, alarm akan berbunyi memberitahukan penghuni bangunan akan adanya potensi kebakaran.
Saat ini ada dua teknologi yang digunakan untuk mendeteksi asap: fotolistrik dan asap ionisasi. Detektor asap fotolistrik menggunakan cahaya untuk mendeteksi gumpalan asap.
Cara kerja atau sistem detektor asap fotolistrik kurang lebih seperti ini:
- Dalam kondisi normal, sumber cahaya (light source) akan memancarkan cahaya (beam) sejajar / garis lurus yang dapat dideteksi sensor cahaya
- Saat ruangan penuh asap, sensor cahaya tidak dapat mendeteksi keberadaan cahaya tersebut. Maka detektor akan memberikan notifikasi ke panel alarm dan membunyikan bel alarm
Detektor asap fotoelektrik cocok untuk dipasang di dapur dengan area pemasangan di bagian plafon. Anda dapat menemukan detektor asap fotoelektrik di ACE. Merek yang tersedia di ACE adalah detektor asap fotoelektrik Siterwell.
Jenis detektor asap yang kedua adalah ionisasi. Sistem kerja detektor asap ini bergantung pada kondisi ion yang ada di sekitar plat metal di dalamnya. Plat metal yang dialiri arus positif akan menghasilkan ion positif, sementara plat metal yang dialiri arus negatif akan menghasilkan ion negatif. Dalam keadaan normal, ion negatif akan bergerak menuju plat metal positif, demikian pula sebaliknya.
Namun ketika ada asap yang melewati celah di antara kedua plat, aliran ion menjadi terganggu. Aliran ion menjadi rendah, mengaktifkan notifikasi ke master control fire alarm bahwa ada asap di area tempat detektor terpasang lalu alarm akan menyala. Merek detektor detektor asap ionisasi yang tersedia di ACE adalah First Alert.
Itu dia sejumlah tips pencegahan kebakaran serta info produk penanganan kebakaran darurat yang bisa Anda terapkan di rumah atau tempat usaha kecil Anda. Dengan persiapan dan penanganan yang tepat, kita bisa menghindari api membesar dan terjadi kebakaran yang parah hingga mengakibatkan kerugian material. Seluruh produk fire safety di atas bisa Anda peroleh di store ACE terdekat, ACE Online maupun MISS ACE.